Circuit
switching digunakan pada jaringan telepon umum dan merupakan dasar untuk
jaringan swasta yang dibangun pada saluran sewaan dan menggunakan on-site
circuit switching.
I.
Jaringan Switching
Untuk transmisi data, komunikasi biasanya dilakukan dengan
cara melalui transmisi data dari sumber ke tujuan melalui simpul-simpul
jaringan switching perantara. Simpul switching bertujuan menyediakan fasilitas
switching yang akan memindah data dari simpul ke simpul sampai mencapai tujuan.
Ujung perangkat yang ingin melakukan komunikasi disebut
station. Station bisa berupa komputer, terminal, telepon, atau perangkat
komunikasi lainnya. Sedangkan perangkat yang tujuannya menyediakan komunikasi
disebut simpul. Simpul-simpul saling dihubungkan melalui jalur transmisi.
Masing-masing station terhubung ke sebuah simpul, dan kumpulan simpul-simpul
itulah yang disebut sebagai jaringan komunikasi.
Simpul yang hanya terhubung dengan simpul lain, tugasnya
hanya untuk switching data secara internal (ke jaringan). Sedangkan yang
terhubung ke satu station atau lebih, fungsinya selain menerima data juga
sekaligus mengirimkannya ke station yang terhubung.
Jalur simpul-simpul biasanya dimultiplexingkan, baik dengan
menggunakan Frequency Division Multiplexing (FDM) maupun Time Division
Multiplexing (TDM).
Tidak ada saluran langsung diantara sepasang simpul. Sehingga
diharapkan selalu memiliki lebih dari 1 jalur disepanjang jaringan untuk tiap
pasangan station untuk mempertahankan reliabilitas jaringan.
I.
Jaringan Circuit Switching
Komunikasi
circuit switching melalui 3 tahap :
·
Pembangunan sirkuit
Sebelum suatu sinyal ditransmisikan, harus dibuat terlebh dahulu suatu
sirkuit ujung-ke-ujung (station-to-station).
Contoh :
Station A hendak mengirim sebuah permintaan ke simpul 4, yaitu permintaan akan
koneksi terhadap station E. Simpul 4 memilih simpul 5 didasarkan atas informasi
routing dan ukuran-ukuran yang tersedia serta mungkin juga biaya. Lalu
mengalokasikan sebuah channel bebas (menggunakan FDM atau TDM) dan mengirim
sebuah pesan permintaan akan koneksi ke station E. Karena sejumlah station bisa
terhubung ke simpul 4, maka harus diupayakan membangun jalur internal dan
station multiple ke simpul-simpul multiple. Lalu simpul 5 menyediakan channel
ke simpul 6 dan dikaitkan channel ke channel dibagian dalam dari simpul 4.
Setelah terhubung akan dilakukan tes untuk melihat apakah station E sibuk atau
siap menerima kondisi.
·
Transfer Data
Data yang dibawa bisa berupa analog atau digital tergantung pada sifat
jaringan. Saat pembawa berkembang menjadi jaringan digital yang benar-benar
terintegrasi, penggunaan transmisi digital (biner) untuk suara dan data menjadi
metode yang sangat dominan. Jalurnya adalah jalur A-4, switching internal
melalui 4; channel 4-5, switching internal melalui 5; channel 5-6, internal
switching melalui 6; jalur 6-E. Umumnya koneksi berupa full duplex.
·
Diskoneksi Sirkuit
Setelah beberapa periode transfer data, koneksi dihentikan, biasanya oleh
salah satu station. Sinyal harus dirambakan ke simpul 4, 5, dan 6 untuk
membebaskan sumber data yang tersedia.
Catatan :
o
Kapasitas channel harus disediakan di antara masing-masing
pasangan simpul di dalam jaringan.
o
Masing-masing simpul harus memiliki kapasitas switching
internal untuk mengendalikan koneksi yang diminta.
Kelemahan
circuit switching :
§ Bisa menjadi sangat tidak
efisien. Saat tidak ada data yang ditransfer sekalipun tetap menjalankan
fungsinya yaitu sebagai koneksi suara, penggunaannya menjadi agak tinggi, namun
masih tidak mencapai 100%.
§ Untuk koneksi dari
terminal ke komputer, kapasitas menjadi tidak jalan selama koneksi berlangsung.
§ Dalam hal kinerja, terjadi
suatu penundaan yang berkaitan dengan transfer sinyal untuk pembentukan
panggilan.
Contoh circuit switching :
vJaringan telepon umum
Pada awalnya dirancang untuk
melayani pelanggan telepon analog, yang menyediakan lalu lintas data secara
substansial melalui modem, secara bertahap dikonversikan menjadi sebuah
jaringan digital.
v Private Branch Exchange (PBX)
Untuk interkoneksi telepon
di dalam bangunan gedung atau kantor.
v Jaringan swasta => Menhubungkan berbagai macam
situs
Juga terdiri dari system
PBX, masing-masing situs dihubungkan melalui jalur yang diambil di salah satu
pembawa, seperti AT & T.
v Data switch
Mirip PBX, gunanya untuk
menghubungkan perangkat pengolahan data digital, seperti terminal dan komputer.
Jaringan telekomunikasi publik bisa
digambarkan menggunakan 4 komonen arsitektural umum, yaitu :
a.Pesawat : Perangkat yang terhubung ke jaringan.
Contoh
: telepon.
b.Jalur pesawat : jalur antara pesawat dan jaringan,
disebut juga pelanggan loop atau local loop.
Menggunakan kabel twisted pair, panjangnya
terentang mulai dari beberapa kilometer sampai puluhan kilometer.
c.Pertukaran
: merupakan pusat switching di dalam jaringan.
Pusat switching yang secara langsung
mendukung pesawat disebut kantor (end office). Dipergunakan simpul switching
perantara.
d. Trunk : Cabang-cabang diantara pertukaran.
Membawa sirkuit frekuensi suara multiple baik
menggunakan FDM maupun TDM synchronous. Awalnya disebut system pembawa.
Keterangan :
Pesawat terhubung langsung
dengan kantor. Untuk menghubungkan 2 pesawat pada kantor yang sama, dibangun
sebuah sirkuit diantara mereka. Bila 2 pesawat terhubung pada kantor yang
berbeda, sirkuit yang ada akan berisi rangkaian sirkuit sepanjang 1 kantor
perantara atau lebih.
Pada gambar, koneksi antara
pesawat a dan b dibangun secara sederhana membentuk koneksi dalam kantor.
Tetapi koneksi antara pesawat c dan d lebih kompleks.
Pada pesawat c, koneksi dibangun
di antara jalur c dan 1 channel pada trunk TDM menuju switch penghubung. Pada
switch perantara, channel tersebut dihubungkan pada channel yang ada pada trunk
TDM menuju kantor d, lalu channel dihubungkan ke pesawat d.
Syaratnya tidak boleh
terdapat suatu penundaan transmisi atau jenis-jenis penundaan tertentu. Rate
transmisi sinyal harus tetap konstan, karena transmisi dan penerimaan terjadi
sekaligus pada rate sinyal yang sama.
Keunggulan circuit switching :
Sekali sebuah circuit ditetapkan, tidak
diperlukan logika jaringan khusus pada station.
III. Konsep circuit switching
Teknologi circuit switching bisa optimal
dengan cara menentukan operasi simpul circuit switching tunggal. Sebuah
jaringan yang dibangun di sekitar simpul circuit switching terdiri dari
sekumpulan station yang terhubung pada suatu unit switching pusat. Switch pusat
menetapkan jalur khusus diantara 2 perangkat yang ingin komunikasi.
Elemen-elemen simpul circuit switch :
a.Switch digital : Inti dari system modern.
Fungsi : untuk menyediakan jalur sinyal yang
jelas di antara sepasang perangkat yang terpasang.
Jalur harus ada sepasang
perangkat yang terpasang dimana terdapat koneksi langsung di antara mereka.
Koneksi yang dilakukan berupa transmisis full duplex.
b.Interface jaringan
Adalah hardware yang
diperlukan dan berfungsi untuk menghubungkan perangkat digital, seperti
perangkat pengolahan data dan telepon digital, ke jaringan telepon analog juga
bisa dipasang bila interface jaringan berisi logic dan mengubahnya menjadi
sinyal digital.
c.Unit Kontrol
Menampilkan 3 task umum :
·
Kontrol unit
berfungsi membangun koneksi.
Dilakukan berdasarkan atas permintaan dari
perangkat yang terpasang.
Tugasnya : Mengendalikan dan membalas
permintaan, menentukan apakah tujuan dalam keadaan bebas, menyusun jalur
sepanjang switch.
·
Unit kontrol
harus mempertahankan koneksi.
Switch digital menggunakan prinsip
time-division, sehingga memerlukan manipulasi dari elemen switch secara terus
menerus. Bit-bit komunikasi ditransfer secara transparan.
·
Unit kontrol harus
memutuskan koneksi.
Baik dalam merespon permintaan dari salah
satu pihak maupun karena permintaannya sendiri.
Karateristik penting dari circuit switching :
a.Adanya pemblokan
Terjadi bila jaringan tidak
mampu menghubungkan kedua station karena semua jalur yang tersedia di antara
mereka sedang dipergunakan. Konfigurasi pemblokan umumnya dimungkinkan terjadi
untuk mendukung lalu lintas suara, karena diharapkan sebagian besar panggilan
telepon berdurasi pendek jadi hanya sebagian telepon yang akan dipakai
sepanjang waktu.
b.Tidak adanya pemblokan
Memungkinkan semua station
dihubungkan (dalam bentuk pasangan) sekaligus dan menjamin seluruh permintaan
yang ada sepanjang pihak yang dipanggil dalam keadaan bebas. Dimungkinkan
terjadi untuk perangkat pengolahan data. Sebagai contoh, untuk aplikasi
pemasukan data, terminal bisa terus menerus dihubungkan ke komputer sepanjang
waktu.
Teknik-teknik switching internal terhadap circuit switching tunggal :
Awalnya dikembangkan untuk
lingkungan analog dan telah dipindahkan ke dunia digital. Space division switch
merupakan salah satu switch dimana jalur sinyal secara fisik saling terpisah
satu sama lain (dibagi dalam hal jarak).
Maing-masing koneksi
memerlukan pembentukan jalur secara fisik disepanjang switch yang hanya
dimaksudkan untuk mentransfer sinyal diantara kedua titik akhir.
Blok pembangunan dasar dari
switch adalah persimpangan dibuat dari bahan metalik atau gerbang konduktor
yang bisa diaktifkan dan di-non-aktifkan oleh unit kontrol.
Teknik-teknik Time-Division
Multiplexing yang synchronous dan digitalisasi suara, baik suara maupun data
bisa ditransmisikan melalui sinyal-sinyal digital.
Secara virtual, semua
circuit switching menggunakan teknik time-division digital untuk menetapkan
sekaligus mempertahankan ‘sirkuit’.
Melibatkan pembagian aliran
bit berkecepatan rendah menjadi bagian-bagian kecil yang membagi aliran
berkecepatan tinggi dengan aliran bit lainnya.
Teknik yang paling sederhana
namun paling popular, yakni TDM bus switching :
Ø Semua teknik digital switching didasarkan atas
penggunaan TDM synchronous.
Ø TDM synchronous memungkinkan aliran bit berkecepatan
rendah multiple bersama-sama memakai semua jalur berkecepatan tinggi.
Ø Dengan TDM synchronous, sumber dan tujuan data pada
masing-masing jatah waktu sudah diketahui.
Ø Setiap perangkat terhubung ke switch melalui jalur
full duplex.
Ø Jalur-jalur tersebut dihubungkan melalui gerbang
terkontrol menuju bus digital berkecepatan tinggi.
Ø Masing-masing jalur ditetapkan satu jatah waktu
untuk menyediakan input.
Ø Sepanjang jatah waktu yang berturut-turut pencocokan
input atau output yang berlainan mulai diaktifkan, sehingga sejumlah koneksi
bisa dibawa melalui bus yang digunakan bersama.
Ø Untuk sebuah switch yang mendukung, jumlah jatah
waktu yang bergiliran berturut-turut harus sama dengan junlah perangkat.
Ø Setiap jatah waktu ditetapkan untuk 1 jalur input
dan 1 jalur output.
Ø Satu iterasi untuk seluruh jatah waktu disebut
frame.
Ø Jatah waktu harus menyamakan waktu transmisi input
dan penundaan perambatan antara input dan output.
Ø Rate data pada bus harus cukup tinggi sehingga jatah
waktu yang muncul cukup memadai.
IV. Routing dalam
jaringan circuit switching
Rangkaian routing (rangkaian dimana
jalur-jalur dalam susunan diupayakan) menunjukkan suatu analisis yang
didasarkan atas pola lalu lintas hierarkis dan dirancang untuk mengoptimalkan
penggunaan sumber daya jaringan.
Untuk jaringan circuit switching yang besar,
beberapa koneksi sirkuit memerlukan sebuah jalur sepanjang lebih dari 1 switch.
Dua persyaratan utama untuk arsitektur
jaringan yang berhubungan dengan strategi routing :
a. Efisiensi
·
Diharapkan dapat
meminimalkan jumlah peralatan (Switch dan trunk).
·
Dengan peralatan
minimum tentu akan mengurangi biaya.
b. Fleksibilitas
·
Diharapkan
jaringan mampu menyediakan tingkat pelayanan yang optimal dalam kondisi :
o
Lalu lintas
menyentak secara tiba-tiba untuk sementara di atas level jam sibuk (misal :
selama ada badai besar).
o
Switch dan trunk
mengalami kegagalan serta kemungkinsn tidak tersedia untuk sementara waktu.
Pendekatan hierarki statis :
-
Switch suatu
jaringan disusun seperti struktur pohon atau hirarki.
-
Jalur dibangun
dari pesawat pemanggil, turun ke bawah menuju pesawat yang dipanggil.
-
Ditambahkan
trunk berkemampuan tinggi yang melintang untuk menghubungkan pertukaran dengan
volume lalu lintas yang tinggi diantara pesawat-pesawat => menambah
fleksibilitas.
-
Kelebihan :
menyediakan redudansi dan kapasitas ekstra.
-
Kekurangan :
Masih ada keterbatasan dalam hal efisiensi dan fleksibilitas.
·
Struktur yang
sudah pasti dengan trunk-trunk tambahan bereaksi lamban terhadap kegagalan.
·
Dampak kegagalan
: berupa kongesti local utama yang muncul didekat lokasi kegagalan.
Pendekatan dinamis :
-
Keputusan
routing dipengaruhi oleh kondisi lalu lintas yang ada saat itu.
-
Simpul circuit
switching saling berkait satu sama lain.
Kelebihan :
·
Lebih kompleks :
arsitektur tidak menyediakan suatu jalur ‘alami’ atau susunan jalur yang
didasarkan atas struktur hirarki.
·
Lebih fleksibel
: Tersedia jalur alternatif.
Routing Alternatif
-
Adalah
jalur-jalur yang memungkinkan untuk dipergunakan di antara kedua kantor dan
sudah ditetapkan terlebih dahulu.
-
Switch utama
memilih jalur yang tepat untuk setiap panggilan.
-
Masing-masing
switch merupakan susunan tertentu dari jalur-jalur yang sudah ditetapkan untuk
masing-masing tujuan => bersifat pilihan.
-
Koneksi trunk
yang terjadi secara langsung diantara 2 switchlah yang dipilih.
-
Bila tidak ada,
pilihan kedua bisa dipilih dan seterusnya.
-
Keputusan
routing didasarkan atas :
·
Status lalu
lintas yang terjadi saat itu.
Jalur ditolak bila dia dalam keadaan sibuk.
·
Pola lalu lintas
historic
Yang menentukan rangkaian jalur yang
dipergunakan.
-
Satu rangkaian
routing yang ditetapkan untuk setiap pasangan sumber-tujuan disebut routing
pengganti dinamik.
-
Contoh routing
pengganti dinamik :
·
Layanan telepon
local dan regional [BELL90] oleh Bell Operating Companies yang disebut Multi
Alternate Routing (MAR).
·
Jaringan jarak
jauh [ASH90] oleh AT&T yang disebut Dynamic Nonhierarchical Routing (DNHR).
V. Kontrol Pensinyalan
Sinyal kontrol adalah suatu sinyal yang berfungsi mengatur jaringan dan
menetapkan panggilan, mempertahankan panggilan, serta menghentikan panggilan.
Fungsi-fungsi
pensinyalan
Sinyal kontrol mempengaruhi beberapa
aspek yaitu : sifat jaringan, termasuk layanan jaringan yang tersedia bagi
pelanggan serta mekanisme internal.
Fungsi-fungsi terpenting :
a.
Komunikasi yang terdengar oleh pelanggan, meliputi bunyi
dial, bunyi dering, sinyal sibuk, dan sebagainya.
b.
Transmisi nomor-nomor yang ditekan untuk kantor yang akan
berupaya melengkapi koneksi.
c.
Transmisi informasi diantara switch menunjukkan bahwa sebuah
panggilan tidak bisa dilengkapi.
d.
Transmisi informasi diantara switch menunjukkan bahwa sebuah panggilan telah berakhir dan
jalur tidak lagi dikoneksikan.
e.
Sinyal yang membuat telepon berdering.
f.
Transmisi informasi untuk hal-hal yang berkaitan dengan
tagihan-tagihan.
g.
Transmisi informasi menunjukkan status peralatan atau trunk
dalam jaringan. Informasi ini dipergunakan untuk hal-hal berkenaan dengan
routing dan pemeliharaan.
h.
Transmisi informasi dipergunakan untuk mendiagnosa dan
mengisolasi kegagalan system.
i.
Kontrol dari peralatan khusus semacam peralatan channel
satelit.
ahap-tahap rangkaian
koneksi dari satu saluran ke saluran lain pada kantor yang sama :
a.
Berkaitan dengan panggilan, kedua telepon sedang tidak
dipergunakan. Panggilan dimulai bila suatu pesawat telepon diangkat gagangnya,
yang secara otomatis disinyalkan ke switch kantor.
b.
Switch memberi respons melalui bunyi dial yang terdengar,
memberi tanda pada pesawat bahwa nomor-nomor tertentu bisa ditekan.
c.
Pemanggil menekan nomor, yang dikomunikasikan sebagai alamat
yang dipanggil kepada switch.
d.
Bila pesawat yang dipanggil tidak sibuk, switch menyiagakan
pesawat akan adanya panggilan yang datang dengan cara mengirim sinyal dering,
sehingga telepon berdering.
e.
Feedback disediakan untuk pesawat pemanggil oleh switch :
·
Bila pesawat yang dipanggil tidak sibuk, switch mengembalikan
bunyi dering yang terdengar oleh pemanggil dan mengirim sinyal dering ke
pesawat yang dipanggil.
·
Bila pesawat yang dipanggil sedang sibuk, switch mengirimkan
sinyal sibuk ke pesawat pemanggil.
·
Bila panggilan tidak lengkap, switch mengirim suatu pesan
‘recorder’ ke pemanggil.
f.
Pihak yang dipanggil menerima panggilan dengan mengangkat
genggam, yang secara otomatis disinyalkan ke switch.
g.
Switch menghentikan sinyal dering dan bunyi dering, serta
menetapkan koneksi diantara dua pesawat.
h.
Koneksi dihentikan bila kedua pelanggan meletakkan genggam
telepon.
Pensinyalan switch-ke
switch :
a.
Switch utama mencari trunk interswitch yang idle, mengirim
tanda tidak sibuk kepada trunk, dan meminta register digit pada ujung yang
terjauh, sehingga alamat yang dituju bisa dikomunikasikan.
b.
Switch ujung menerima sinyal tidak sibuk diikuti sinyal
sibuk, yang disebut dengan ‘wink’(kedipan). Ini menunjukkan register dalam
keadaan siap.
c.
Switch utama mengirim digit alamat ke
switch ujung.
Klasifikasi pensinyalan
secara fungsional :
a.
Pengawasan
-
Menyediakan pengawasan untuk memperoleh sumber daya-sumber
daya yang diperlukan untuk menetapkan suatu panggilan.
-
Digunakan untuk : megawali permintaan panggilan, menangani
atau menghentikan koneksi yang dibuat, mengawali atau menghentikan permintaan,
mengingatkan operator akan koneksi yang dibuat, menyiagakan pesawat, dan
menagawali panggilan.
-
Bentuk pensinyalan melibatkan :
·
Kontrol
Berguna untuk
: mengontrol penggunaan sumber daya-sumber daya yang tersedia seperti kapasitas
trunk dan switch dan sekaligus menangkapnya.
·
Status
Berguna untuk
: menyatakan status sumber daya yang diminta.
b.
Alamat
-
Menyediakan mekanisme untuk menentukan pesawat yang
berpartisipasi dalam sebuah panggilan atau upaya pemanggilan.
-
Pensinyalan alamat mencakup :
·
Station terkait
Pensinyalan
dimulai dengan pesawat pemanggilan dati pesawat telepon sinyal dibangkitkan
sebagai rotary dial atau rangkaian bunyi 2 frekuensi.
·
Routing terkait
o Digunakan dalam penyusunan
panggilan yang melibatkan lebih dari satu switch.
o Meliputi pensinyalan
alamat, yang mendukung fungsi routing, dan pensinyalan pengawasan dalam
mengalokasikan sumberdaya.
c.
Informasi Panggilan
-
Menunjuk ke sinyal-sinyal yang menyediakan informasi ke
pesawat mengenai status sebuah panggilan.
-
Sinyal-sinyal ini dikategorikan sebagai :
·
Pemberitahuan
Disediakan untuk
pesawat yang tidak ingin menggantikan panggilan termasuk saat telepon dalam
keadaan tidak sibuk.
·
Kemajuan
Menunjukkan
status panggilan untuk pesawat pemanggil.
d.
Manajemen jaringan
-
Meliputi semua sinyal yang berhubungan dengan operasi yang
sedang berlangsung dan manajemen jaringan.
-
Digunakan untuk pemeliharaan, trouble shooting, dan operasi
jaringan secara keseluruhan.
- Meliputi :
·
Kontrol
Digunakan
untuk mengontrol proses pemilihan routing secara keseluruhan dan memodifikasi
karaterisrik jaringan yang sedang beroperasi sebagai respon terhadap adanya
overload dan kondisi kegagalan.
·
Status
Digunakan oleh
switch untuk menyediakan informasi status ke pusat manajemen jaringan serta ke
switch yang lain.
Lokasi
Pensinyalan
Dipertimbangkan
berdasarkan 2 konteks :
a.
Pensinyalan di antara pesawat dengan jaringan.
Dengan
switching kantor dimana perangkat tersebut terpasang, untuk taraf yang semakin
luas ditentukan oleh karateristik perangkat pesawat serta kebutuhan user.
b.
Pensinyalan di dalam jaringan atau internal.
Tidak hanya
berkaitan dengan pengaturan oanggilan pesawat namun juga dengan jaringan itu
sendiri. Sehingga diperlukan daftar perintah-perintah yang kompleks, respon,
serta susunan parameter itu.
Switching kantor local
harus menyediakan suatu pemetaan diantara teknik pensinyalan yang tidak terlalu
kompleks oleh pesawat serta yang lebih kompleks untuk yang di dalam jaringan.
Pensinyalan
channel umum
-
Dalam pensinyalan sechannel digunakan channel yang sama untuk
membawa sinyal-sinyal kontrol yang digunakan untuk membawa panggilan ke
sinyal-sinyal kontrol yang berhubungan.
-
Tidak ada fasilitas-fasilitas transmisi tambahan yang
dipergunakan untuk pensinyalan.
-
Bentuk pensinyalan sechannel yang digunakan :
·
Pensinyalan inband
o Menggunakan jalur fisik
yang sama dan band frekuensi yang sama dengan sinyal-sinyal suara yang dibawa.
o Keuntungan :
§ Sinyal-sinyal tersebut
dapat pergi ke mana saja kemana pun sinyal suara pergi.
§ Memungkinkan terjadinya
suatu panggilan pada jalur percakapan yang salah.
·
Pensinyalan out of band
o Kelebihan :
§ Sinyal suara tidak
menggunakan sepenuhnya bandwith 4 kHz=> yang tidak terpakai digunakan untuk
mengontrol sinyal.
§ Dapat dilakukan kontrol
dan pengawasan terhadap kontrol sinyal sudah dikirim atau sinyal suara masih
berada pada saluran.
o Kekurangan :
§ Memerlukan elektronik
ekstra.
§ Rate pensinyalan menjadi
lebih rendah karena bandwith yang terbatas.
-
Kekurangan pensinyalan sechannel :
·
Rate transfer informasi terbatas sehingga sulit membawa
pesan-pesan kontrol dalam waktu yang tepat.
·
Adanya sejumlah penundaan yang terjadi dimulai dari saat
pesawat memasuki alamat (menekan nomor) serta saat koneksi dibentuk.
-
Cara mengatasi dengan Pensinyalan Channel Umum.
-
Kelebihan Pensinyalan channel umum :
- Sinyal kontrol dibawa sepanjang jalur yang bebas dari
channel suara.
- Satu jalur sinyal kontrol yang bebas mampu membawa
sinyal untuk sejumlah channel pesawat.
- Protocol pensinyalan dan bentuk jaringan yang diperlukan
untuk mendukung protocol sangat kompleks.
- Biaya hardware komputer semakin menurun.
-
Dua model operasi dalam pensinyalan channel umum :
o Jalurnya dekat,
disepanjang jalur, dan kelompok trunk interswitch yang tersedia terletak
diantara titik ujung.
o Jaringan diperbanyak
melalui simpul-simpul tambahan, yang disebut dengan titik-titik pengalih
sinyal.
o
Tidak ada lagi penetapan channel
kontrol tertentu yang sederhana untuk kelompok trunk sehingga muncul dua
jaringan terpisah.
o Merupakan model yang
digunakan dalam ISDN.
Sistem
Pensinyalan Nomor 7
-
Termasuk pensinyalan channel umum yang lebih fleksibel dan
lebih canggih.
-
Skema yang paling sering digunakan adalah Sistem Pensinyalan
Nomor 7 (Signaling System Number 7 – SS7).
-
SS7 merupakan suatu standar pensinyalan channel umum ujung
terbuka untuk berbagai jenis jaringan circuit switched digital.
-
Dirancang khusus untuk ISDN.
-
Karateristik utama SS7 :
·
Dioptimalkan dalam jaringan telekomunikasi digital bersama
dengan pertukaran program kontrol tersimpan digital, dengan channel digital
64-kbps.
·
Dirancang untuk memenuhi persyaratan pengalihan informasi
terutama untuk kontrol panggilan, kontrol dari jauh, manajemen dan
pemeliharaan.
·
Dirancang sebagai alat untuk pengalihan informasi dalam suatu
rangkaian deretan yang benar dan tidak sampai hilang atau terduplikasi.
·
Sesuai untuk operasi sepanjang channel analog serta pada
kecepatan dibawah 64kbps.
·
Sesuai untuk digunakan pada jaringan ujung-ke-ujung dan
jaringan satelit.
Elemen-elemen
Jaringan Pensinyalan
Ditetapkan
3 entitas fungsional :
Ø Titik Pensinyalan
(Signaling Point SP)
-
Adalah suatu titik didalam jaringan pensinyalan yang mampu
mengendalikan pesan-pesan kontrol SS7.
-
Contoh : Titik ujung untuk pesan-pesan kontrol, simpul-simpul
circuit jaringan, Pusat kontrol jaringan.
Ø Titik-titik pengalih
sinyal (Signal Transfer Point TPS)
-
Adalah titik pensinyalan yang mampu menyalurkan pesan-pesan
kontrol.
-
Contoh : Simpul yang hanya semata-mata untuk routing saja,
atau dapat mencakup fungsi-fungsi sebuah titik ujung.
Ø Jalur Pensinyalan
- Adalah jalur data yang
menghubungkan titik pensinyalan.
Dua taraf operasi :
§ Bertanggungjawab membangun
dan mengatur koneksi.
§ Informasi dialihkan daari
satu pengguna ke pengguna yang lain, ujung-ke-ujung.
Struktur jaringan pensinyalan
-
Hal-hal yang dapat mempengaruhi
keputusan-keputusan yang berkaitan dengan rancangan jaringan serta jumlah level
yang harus ditetapkan :
- Kapasitas TPS , meliputi :
o Jumlah
jalur pensinyalan yang bisa dikendalikan oleh TPS.
o Waktu
pengalihan pesan pensinyalan.
o Pesan
kapasitas laju penyelesaian.
·
Kinerja Jaringan : meliputi jumlah TS dan
penundaan pensinyalan.
·
Ketersediaan dan Keandalan : mengukur
kemampuan jaringan dalam menyediakan layanan saat terjadi kegagalan TPS.